assalamualaikum

...welcome to my blog...

Rabu, 28 November 2012

Mencoba Untuk Terus Menguatkan Hati


Cileungsi, 28 november 2012

Malam ini, dengan segala kekuatan hati mencoba untuk menghubungi calon istrinya huny, menawarkan bantuan, minta alamat dan keterangan lanjut agar bisa hadir di pernikahan mereka 2mei nanti, pas tlp selalu berusaha ramah, dan lemah lembut tutur bahasa pun dijaga, tanpa dibuat, tapi ternyata seperti itulah yang terlontar dari mulut saya, satu pertanyaan yang agak mengganjal:

“ka imah udah nikah juga kan yah? Kata dia ka imah sudah menikah”

Kaget… ternyata ini alasan kenapa tiba2 wanita ini mau menerima pinangan huny yang statusnya masih dengan saya lalu saya jawab “belum sayang” tetap dengan senyuman dan nada bersahabat. Tlp pun berakhir setelah sepakat akan mengirimkan sms keterangan tempat acara. Selang beberapa menit, ada sms masuk, dan ternyata dari huny, ketika dibuka, dibaca, justru malah membuat runtuh hati yang tadinya sedang mencoba kuat dan ikhlas, kurang lebih seperti ini ;

“kenapa kamu cerita ke **** kalau kita masih jadiaan?? Kamu jangan rusak pernikahanku, lebih baik gak usah datang aja deh malah bikin runyam”

Langsung terpaku sesaat, tidak bisa bicara apa-apa. Fikiran langsung berputar ke masa lalu, masa dimana huny masih belum tau apa2 masa dimana dia belum punya apa2, masa dimana saya yang selalu pasang badan untuk segala permasalahannya, saya selalu berusaha melakukan yang terbaik untuknya, dimana saya tidak pernah sekalipun meninggalkannya, membiarkannya sendiri menghadapi permasalahan hidupnya , saya yang selalu mengurus segala kebutuhannya bahkan keluarganya, tidak pernah saya hitung berapa materi yang saya keluarkan untuk membantu dia dan keluarganya.
Saya betul2 tidak ingin mengungkit masa lalu, apapun bentuknya biar menjadi nilai ibadah. Tapi membaca kata-kata d isms tadi, hati saya terisris dan membuat saya mengingat semuanya, bahkan mungkin sempat tidak percaya apa iya huny yang selama ini saya kenal bisa ngomong sekasar itu terhadap saya?  Cukuplah saya tau kenyataan bahwa huny sudah tidak akan bersama saya lagi dalam hal apapun, jangan ditambah dengan perlakuan-perlakuan yang membuat robohnya pertahanan diri dan hati ini.
Dengan hati yang sudah sedikit tenang saya menjawab sms tersebut 

“astaghfirullahalazim, saya hanya berniat baik, kalau memang niat baik saya tidak berkenan, saya mohon maaf. Dan klo memang ketidakhadiran saya lebih diinginkan, baiklaah saya tidak hadir demi kebahagiaan kalian semua”

Saat ini, saya hanya selalu berusaha menguatkan hati saya, mencoba mencairkan suasana. Dari dulu pun begitu, saya tidak pernah sedikitpun marah besar atau memaki dia dengan alasan sakit hati/cemburu. Mengalah dan terus mengalah demi kebaikan dia. Dan sekarang harus bisa melakukan hal yang sama, semoga ALLAH selalu menguatkan dan meringankan hati ini.

With Love,
        Ay