assalamualaikum

...welcome to my blog...

Senin, 27 Agustus 2012

saat ini.. inilah saya!



kehidupan memang tidak pernah bisa kita tebak, apapun yang terjadi adalah sudah menjadi jalan yang telah ditakdirkan untuk kita, kita hanya bertugas menjalankan sebaik mungkin dengan usaha dan do'a. apa bisa kita merubah takdir? tentu tidak! tapi kita bisa merubah nasib kita jika mau dan bersungguh-sungguh.
melakukan itu semua memang tidak semudah yang saya bayangkan, bahkan saat ini hanya hampir mendekati depresi karena proses kehidupan saya yang sangat jauh berputar. Saya ingat sekali dahulu, saya sangat ingin melakukan semua hal yang baik bukan hanya buat diri saya sendiri, tapi juga untuk orang di sekitar saya. Saya bahkan bisa dibilang tidak pernah sekalipun marah ataupun kesal jika ada seseorang yang mengganggu atau berbuat salah terhadap saya, saat itu yang saya tidak faham adalah mengapa beberapa orang memperlakukan saya dengan tidak baik? Apa bedanya saya dengan teman-teman yang lain?begitu rendahkah saya? Begitu tidak inginnya kah mereka mendekati saya?  di usia saya 12 tahun saya memang belum faham bahwa ALLAH memberikan sesuatu yang lebih kepada saya agar saya menjadi lebih dewasa dibandingkan dengan teman-teman saya.
Dan saat itu saya hanya ingin protes kepada semua, saya ingin sebuah keadilan, saya ingin disamakan. Saya tidak berhenti2 menangis pada saat itu, saya bahkan cendrung melakukan hal yang aneh sampai semua teman bilang saya “orang aneh” atau “anak bermasalah” bahkan di usia saya yang masih sangat muda saya dihadapkan dengan beberapa persoalan hidup yang tidak mudah, ada yang suka memfitnah saya, semua kejadian yang terdjadi dihubungkan dengan diri saya. Perlu diketahui bahwa saat itu saya menjalankan pendidikan di sebuah boarding school. Saat SD saya termasuk anak yang sangat aktif mengikuti kegiatan, saya bahkan sering mewakili sekolah untuk mengikuti kompetisi antar SD. Ketika SMP pun walaupun berada di boarding school saya sangat bergairah untuk mengikuti semua kegiatan, tapi entah mengapa banyak pandangan2 yang meremehkan saya, buakn hanya dari teman, bahkan fihak guru atau Pembina pun sering memandang sebelah mata terhadap saya. Saya ingat sekali beberapa kai saya memenangkan kompetisi olahraga dan bernyanyi, tapi saya tidak sekalipun disebut sebagai anak yang berprestasi, hanya beberapa teman saya yang sering disanjung dan disebutkan namanya.
Saya mungkin harus bercerita sedikit mengenai latar belakang keluarga saya. Saya berasal dari keluarga yang biasa . ayah saya pegawai negeri yang pada masa itu gaji pegawai negeri hanya sekitar 135.000. ibu saya membantu menafkahi keluarga dengan berjualan baju. Adik saya hanya satu dan tidak memiliki kakak, kami hanya 2 bersaudara. Keluarga kami berasal dari keluarga jawa tulen, saat saya mulai masuk SD saya baru merasakan bahwa didikan ibu saya ternyata agak sedikit “keras” saya sering sekali dipukul menggunakan alat masak atau benda apapun yang bisa dipakai untuk memukul, saya bahkan sering sekali disiram dengan air. Saat itu saya tidak pernah tahu apa salah saya dan kenapa saya diperlakukan seperti itu. Jangankan orangtua saya, paman ataupun bibi saya pun terkadang sering sekali menghakimi saya, selalu saya yang menjadi tersangaka, saya ingat sekali suatu hari saya sedang buang air, setelah itu giliran sepupu saya (anak paman) yang buang air, tiba2 tidak beberapa lama semua mencari dan mengomeli saya, saya bingung sekali saat itu, ternyata masalahnya adalah toilet itu belum dibersihkan atau disiram, padahal saya tau betul setelah saya pakai sudah saya bersihkan dan setelah itu sepupu saya yang menggunakan toiletnya, saya hanya bisa diam karena sepupu saya tidak mengakui perbuatannya.
Kembali kepada kisah saya sewaktu SMP . fisik saya memang berbeda dengan anak-anak yang lainnya, saya memiliki berat diatas rata2 anak se usia saya (bahkan sampai sekarang) dan itu sering dijadikan bualan bahkan bahan ledekan dan caci makian. Tapi saya merasa saat itu orang-orang itulah yang seharusnya mendapat caci maki karena mereka hanya bisa menghina temannya. Saya bertahan 3 tahun di boarding school tersebut, awalnya tidak ingin dilanjutkan disana, tapi entah mengapa takdir menuntun saya untuk meneruskan SMA disana. Awalnya saya ketakutan, takut mendapat perlakuan yang sama saat di SMP dahulu. Namun ternyata, Alhamdulillah saat SMA saya mulai dilihat dan diperlakukan sebagaimana mestinya, saya ikut serta dalam semua kegiatan dengan penuh rasa percaya diri, teman saya pun semua senang terhadap saya, saat itu saya bertekad untuk menunjukan siapa saya sebenarnya, karena saya merasa diterima dan diberikan tempat di sekeliling mereka. Saya memenangkan kompetisi olahraga tennis meja putri tingkat kabupaten, saya juga memenangkan kompetisi bernyanyi tingkat Kabupaten, tidak tanggung-tanggung, saya mendapat juara pertama dan setiap tahunnya saya selalu memenangkan ajang kompetisi baik di dalam ataupun diluar sekolah, bahkan saya terpilih menjadi PRADANI PRAMUKA disekolah (tingkatan tertinggi pramuka) Alhamdulillah saat SMA saya memiliki teman-teman yang sangat solid dan saling mendukung satu sama lain, hingga kelas kami paling banyak mencetak prestasi saat itu .
tuduhan-tuduhan yang tidak berdasar semenjak SMP pun mulai surut, banyak sekali yang diam-diam secara pribadi meminta maaf kepada saya. Saat itu saya lega dan saya sangat menikmati diri saya yang baru. Saya sangat bahaga karena bisa menunjukan hobby sekaligus bakat saya dalam bidang tarik suara, selain mewakili sekolah diluar dan ikut kompetisi saya juga sering di daulat untuk melatih nasyid adik kelas loh J. Yang paling membuat saya bahagia adalah saya memiliki delapan orang teman yang sangat dekat, sudah seperti keluarga , bahkan sampai sekarangpun kami masih saling mendukung, kami menyebut diri kami dengan sebutan “juve” . bukan karena kami penggemar salahsatu klub sepak bola dunia, nama juve diambil dari label piring yang kami punya, semua labelnya sama “juve”, lucu ya J.
Kisahnya berlanjut , saat saya kelas 3 SMA saya kehilangan ayah yang sangat saya cintai, boleh dibilang selama saya hidup saya hanya bisa dekat dan “bercerita” tentang kehidupan saya ya hanya dengan ayah saya, bahkan ibu saya sendiri tidak begitu mengenal siapa saya. Saat diberitahu bahwa ayah saya wafat, saya sedang menjalankan ujian praktek shalat jenazah, saat itu sudah selesai UAN. Saya sudah tidak bisa lagi berfikir, bahkan mengeluarkan airmata pun tidak bisa saking shock dan terpukulnya saya. Saya faham sekali ALLAH tidak akan memberikan ini semua jika saya tidak mampu melewatinya. Alhamdulillah dengan dukungan teman, keluarga dan semua orag saya mampu bangkit, bahkan saat itu saya merasakan yang namanya nikmat iman dan takwa kepda ALLAH. Di sisi lain bahagia luar biasa yang ALLAH kasih adalah Lulusnya saya dalam ujian nasional bahkan saya Lulus Dalam seleksi Negara untuk perguruan tinggi negeri. ALLAHU AKBAR! Saya lulus dan masuk di Pendidikan Anak Usia Dini , Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Jakarta. Jurusan dan universitas yang memang saya tempatkan dipilhan nomor 1 di kertas jawaban saat SNMPTN.
                Disinilah bermula kisah hidup saya yang penuh warna . berbeda dengan Pada saat SMA yang banyak dikelilingi teman, guru yang memperhatikan dan orang tua yang masih ikut dalam masa bimbingan, di Universitas, saya harus bisa membawa diri saya sendiri, masing-masing individu menentukan arahnya, bahkan menentkan arah hidupnya disini. Semester pertama sampai lima enam berjalan dengan lancar. Walapun ada beberapa nilai yang sangat kurang, absen yang bolong-bolong, tai semua saya jalankan sesuai dengan prosedur. Saat itu saya mendapatkan beasiswa dari BAZIS DKI dan donatur pribadi dasri seorang yang sangat baik untuk membantu membiayai kuliah saya, kondisi ekonomi kami memang sangat merosot sepeninggalan ayah, makanya saya harus merasa cukup dan bahagia dengan apa yang sudah bisa saja lalui sejauh ini.
                Saat di kampus pun saya banyak mengikuti organisasi, baik yang berbrntuk kegiatan keislaman, kesenian, maupun pergerakan. Saya sangat bangga bisa mengikuti semua itu, disitu saya semakin menunjukan eksistensi dan kualitas saya, biarpun orang masih saya menjadikan fisik saya yang terlalu berlebih ini sebagai bahan ledekan, justru saya menjukkan bahwa saya bisa bermanfaat dan bisa diperhitungkan. Saya semakin senang dan bahagia dengan banyaknya link pertemanan tidak hanya satu jurusan atau satu kampus, saya mengenal banyak orang hebat diluar sana yang dapat memotivasi saya untuk menjadi lebih baik. Suatu ketika saya pernah berfikir yang tidak baik ketika saya melihat dan bertemu teman sewaktu SMP yang dulu sering meremehkan dan melecehkan saya ada dalam satu kampus, yang membuat saya tertawa penuh kemenangan adalah, mereka yang dulu melecehkan saya, sekarang di kampus hanya bisa kuliah-pulang-ngerjain tugas-tidur-kuliah lagi, sedangkan saya? Saya merasa tau banyak hal yang mereka tidak tau, begitu bangganya saya (tidak baik, jangan dicontoh ya)
                Selain organisasi, yang mewarnai kehidupan saya dikampus adalah masalah percintaan J.  saat semester 3 saya berpacaran dengan seorang lelaki yang saya kenal melalui teman, rumahnya pun tidak jauh dari saya. Laki- laki ini bisa dibilang cinta pertama saya. Dia beberapakali dating kerumah dan berbicara serius dengan orangtua saya, bahkan dia sudah membawa orangttuanya dan guru ngajinya untuk dating dan menyatakan ingin serius dengan saya, namun setelah setahun menjalin hubungan dekat, tiba- tiba si laki-laki berubah, saya tau dia menjalin hubungan lagi dengan wanita lain, tapi saya berusaha sabar dan tidak mau main menyalahkan sebelum tertangkap basah mewmang selingkuh. Tapi lama kelamaan saya jenga juga, akhirnya kamipun putus. Tidak beberapa lama sang laki-laki meminta maaf dan ingin kembali, saya pun memberi kesempatan kedua untuknya, tapi ternyata hal dulu terulang kembali dan saya pun akhirnya sadar kalau sepertinya laki-laki tersebut hanya mau memanfaatkan saya untuk kepentingan pergaulannya. Saat itu saya berfikir, bodoh sekali saya, seharusnya dari awal saya sadar laki-laki mana yang mau menjalin hubungan dengan wanita bertubuh over seperti saya. Dari situ saya mulai malas untuk memikirkan hal-hal yang berbau percintaan.
                Kejadian itu berbarengan dengan kuliah saya yang semakin memburuk dan mandek, hanya karena tertinggal salahsatu matakuliah, saya jadi tidak bisa PKL dan PPL bersama teman seangkatan. Bahkan tidak terasa saya menjadi enggan untuk ke kampus, dan saya sudah 1tahun tidak kuliah. Masalah biaya juga menjadi factor mengapa saya cuti. Karena saya pusing dan stress makanya saya mencoba mengalihkan diri saya dengan kegiatan diluar kampus, alhasil saya pun terlalu asik bekerja sebagai guru (walaupun belum lulus). Karena saya bisa menghasilakan uang untuk kebutuhan saya, walaupun tidak banyak, bahkan bisa dibilang minim. Sayapun mulai mencari kegiatan lain agar saya tidak stress memikirkan masa depan saya yang agak abu-abu ini. Saya mulai mengikuti panggilan hati saya, saya ingin hobby dan kesenangan saya menjadi rutinitas saya, siapa tau bisa menghasilakan, Toh?. Saat itu saya mencoba mengikutsertakan diri saya dalam kepanitian acara tahunan yang diadaan komunitas nasyid, kenapa saya memilih hal tersebut? Pertama saya suka organisasi, saya suka kepanitiaan dan saya suka bernyanyi, simple!. Saya tidak mengahrapkan ada yang lebih atau dibayar dengan uang, dengan keikutsertaan saya disitu saya merasa sudah hebat J. Tidak di duga, silaturahmi dikomunitas ini berlanjut, tidak hanya pada saat acara tersebut, tapi saya selalu diikutsertakan dalam berbagai event. Saya semakin terpacu untuk mendalami dunia event, seni bernasid dan saya mulai lupa dengan studi saya di universitas yang saya banggakan.
                Sampai suatu ketika saya mendapatkan tawaran untuk bergabung dan membentuk sebuah trio nasyid wanita, seperti gayung bersambut, sayapun langsung sigap menerimanya. mulai intens latihan vocal sampai perfome di mall pun saya jalani, bahkan saya mendapat tawaran untuk bernyanyi di sebuah pernikahan, hal yang tidak pernah terbesit sedikitpun difikiran saya. Secara otomatis, pundi-pundi rupiah pun bisa saya kumpulkan dari situ, dan itulah yang saya cari selama ini!!.  Sampai suatu ketika saya bernyanyi disalahsatu acara majalah fashion muslimah di daerah pondok indah, lagi-lagi tdak disangka. Saya malah mendapat tawaran untuk menjadi host diacara tersebut, dan tidak tanggung-tanggung selama 5 hari saya menjadi host diacara tersebut. Yang tidak saya duga, orang – orang dan audiens bahkan yang punya acara menerima dan suka dengan gaya saya membawakan sebuah acara, padahal, sedikitpun saya belum pernah kursus atau ikut pelatihan sebagai MC sebelumnya. Semua itu kebesaran Allah, sayapun melanjutkan kegiatan saya dengan memenuhi panggilan ngeMC di beberapa mall dan beberapa acara, subhanallah.. sekali lagi itu diluar prediksi saya.
                Tepat tanggal 23 agustus saya berumur 23tahun dan selama setahun ini saya menjalalani profesi baru dan kegiatan baru saya. Tidak terasa saya sudah 2 semester ini meninggalkan kuliah saya, saat ini saya sedang merasa sangat terpukul, sangat tidak berguna, dan sangat tidak terarah. Tiba-tiba saya menjadi pribadi yang aneh, yang saya pun tidak mengenalnya. Entah apa yang terjadi dalam kehidupan saya . semua orang yang berada di sekeliling saya hanya bisa mencibir bahkan menyudutkan saya, tidak ada usaha untuk menganalisa mengapa saya seperti ini. yang saya rasakan sekarang hanya ingi kembali normal, saya ingin merasakan nikmatnya ibadah kepada sang pencipta, saya rindu untuk menangis dan meminta KepadaNYA, saya ingin menjadi pribadi yang sesuai dengan nama yang diberikan orangtua saya, mulia, menjadi cahaya dan menjadi manusia yang selalu menerima apa adanya, ikhlas dan selalu bisa berbuat baik dan bermanfaat untuk semua orang. Saya sadar saya sangat butuh sekali dukungan eksternal manusia yang bisa dengan ikhlas memotivasi diri saya yang sedang dalam keadaan labil ini. Saya memutuskan untuk tidak ingin berkomunikasi dengan siapapun, saya butuh waktu untuk memulihkan jiwa saya, mengembalikan semuanya seperti semula.

Semoga ada pelajaran yang bisa diambil dari apa yang saya utarakan di atas.


         Karimah Nur Qona’ah 
Cileungsi, 23 agustus 2012, pukul 01.41

Tidak ada komentar:

Posting Komentar