assalamualaikum

...welcome to my blog...

Minggu, 24 Maret 2013

Entah Apa Namanya


Innerbang, 24 Maret 2013
00.25 dini hari


Seharian ini entah kenapa enggan sekali beranjak dari tempat paling nyaman dirumah, Kasur! Kalau lagi dalam kondisi gini biasanya barang yang paling gak bisa jauh dari tubuh adalah MP3 Player dan Laptop! Yap. Seharian ini rasanya hanya ingin menikmati lagu-lagu yang sudah menjadi playlist rutin saya sehari- hari. Yang beda pada hari ini adalah, ada sesuatu yang membuat hati ini sumringah, hehhee…

Apa yah? … entahlah, beberapa bulan ini Alhamdulillah sedang merasa sangat bahagia, sangat menikmati kehidupan dan proses-prosesnya . semenjak rutin berkomunikasi dengan dirinya, saya merasakan ada seperti sebuah energi yang sangat kencang berhembus ke diri saya, sinergi itulah yang membuat hari – hari saya dijalani tanpa rasa keluh. 

Masih terlalu dini jika menyebut energi itu dengan kata “cinta”, karena saya rasa ini hanya semacam inspirasi dan bentuk motivasi eksternal yang bisa menembus ke egoisan diri saya. 2 bulan sudah energi itu menemani saya, terus menjadikan pribadi saya lebih baik lagi . dan selama 2 bulan itulah saya terus berusaha memahami apa yang sebenarnya saya rasakan dan saya alami ini. 

Berfikir dan terus berfikir , coba bertanya pada diri sendiri dan meyakini apa jawaban yang terlontar dari hati tentang rasa ini.  

Jawabannya mengejutkan, ya.. ini yang sering disebut orang sebagai “The Power of Love” . tapi tunggu… bukan berarti dengan adanya jawaban itu saya langsung merasa berbunga-bunga atau semacamnya, justru saya bingung apa yang harus saya lakukan dengan rasa ini? Menyatakannya? Rasanya tidak perlu!.

Masih terus dengan pemikiran yang panjang , sampai pada akhirnya saya membuat kesepakatan dengan  diri sendiri. Saya tidak ingin mengulang kejadian lalu, saya harus sudah bisa berfikir dan bertindak lebih dewasa.

Kata hati saya bilang cukuplah rasa dan sinergi kuat ini saya sampaikan pada sang Maha Cinta.

Ya.. benar.. biarlah Allah saja yang menyampaikan rasa ini padanya, Allah lebih tau segalanya, Jikalau memang nantinya Allah mengizinkan rasa ini menjadi rasanya juga terhadap saya, Maka tidak ada satupun yang bisa menghalangi dan merubah TAKDIRNYA!

Ternyata menyampaikan rasa ini pada sang pencipta rasa, membuat saya justru lebih bahagia. Rasa bahagianya lebih daripada rasa saat jatuh cinta. Ingat akan cerita Nabi Yusuf , tentang do’a nya yang berisikan kerinduan pada siti zulaikha, Rindu ini boleh disampaikan kok , tapi kepada sang pencipta rindu..

Lalu sekarang apa?? 
Hmm… sekarang tinggal menjalani hidup dengan terus menjadi orang baik, menata hidup yang mungkin dulu terpecah dan berantakan . 


Lalu rasa itu bagaimana?? Dilupakan?? 

Tidak kok rasa itu masih ada, bahkan semakin kuat.


saya ingin jadikan rasa yang kuat itu sebagai pemicu diri agar menjadi lebih baik.

walaupun perubahan positif dalam diri ini dimotivasi dari rasa itu, tetap saja yang saya lakukan hanya ingin mendapat berkah dan pahala dari sang maha pencipta, karena janjinya jelas bukan? 

“Pria yang baik akan mendapat Wanita yang baik pula”

Jadi tugas saya adalah memperbaiki diri agar Allah pasangkan dengan yang baik, bukan sibuk mengintepretasikan rasa dengan hal-hal duniawi.

Semoga Allah selalu menjaga hati-hati kita, 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar