Tiba-tiba inget sama seseorang
yang namanya tersendat untuk disebut..
Orang yang setelah 4 tahun
memberikan janji2 manisnya, yang selama 4 tahun meyakini saya dan keluarga
bahwa dialah yang terbaik untuk saya..
Orang yang selama 4 tahun membuat
saya penuh dengan airmata, yang tiba-tiba saja meninggalkan saya dan memilih
oranglain untuk dipinang saat belum ada pemutusan komitmen yang dia buat
sendiri di depan orangtua saya..
Tidak sadar tiba- tiba airmata
ini jatuh sangat derasnya, sambil terus menulis saya coba utarakan apa yang
sedang berkecamuk di dalam hati saya.
Tidak habis rasa sakitnya memang
jika diungkit lagi… tapi inilah
kenyataan yang harus berani dihadapi.. kalau kita menghindar, mereka tetap akan
terus mengikuti..
Sejujurnya saya bahagia
sekali.. betapa tidak?? Orang yang
sangat saya cintai, akhirnya menemukan kebahagiaannya dengan pasangan yang
dipilihnya..
Ya.. saya bahagia sekali, walaupun bisa dibilang dengan mengorbankan
diri saya untuk kebahagiaannya, tapi disitulah letak kebahagiaannya.
Keikhlasan dan rasa pasrah itu
lebih membahagiakan .. jauh lebih membuat bahagia daripada mendapatkan kembali
apa yang sudah tidak menjadi milik kita..
Yang selalu saya ingat.. saya
selalu katakan terhadap diri saya maupun oranglain bahwa “saya bahagia atas
kebahagiaan orang yang saya cintai, walau kebahagiaan itu bukan di dapatkan dari
saya”
Dan pada akhirnya … Allah ingin
saya tidak hanya sekedar “berbicara”. Allah ingin uji kebenarannya, dahsyat.. dan saya harus siap
menerimanya..
Lalu kalau bahagia, kenapa malam ini berderai airmata???
Saat ini, hati saya mulai hidup
kembali..merasakan apa yang oranglain rasakan. Memiliki keterikatan emosianal
yang sangat kuat dengan seseorang. Yang saat ini ingin saya lakukan adalah
menjadi pribadi yang lebih baik dan bisa menjadi yang terbaik untuk dirinya,
apapun itu..
Yang membuat saya berderai
airmata malam ini adalah kebahagiaan, kebahagiaan yang tidak bisa diungkapkan
dengan visual, bisa melihat dirinya bahagia, bisa memberikan sedikit yang mampu
saya lakukan untuknya, mendukungnya, sebatas itu.. tapi sangat terasa membahagiakan.. yah, betul
.. untuk keduakalinya saya merasakan “bahagia atas kebahagiaan orang yang saya
cintai”
saya bahagia ketika melihat senyum ibu, ayah dan orang-orang disekitar saya
saya bahagia ketika melihat anak didik saya tersenyum lebar, bercerita, bermain lepas, tertawa, berlari, bermain manja, dan tertidur pulas
saya bahagia ketika melihat siapapun yang saya temukan, bisa sejenak melupakan atau bahkan selamanya lupa dengan keluh kesahnya
saya bahagia ketika saya dapat memberikan begitu banyak kasih sayang dan cinta
saya bahagia ketika bisa menerima apa yang saya punya
dan saya bahagia ketika bisa menjadi apa adanya diri saya...
Semoga dengan sederhananya makna
bahagia yang saya rasakan saat ini, saya bisa belajar juga bagaimana bahagianya
menerima dan ridho dengan ketetapan sang maha pencipta bahagiaa , Allah SWT..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar