karakter wanita gemuk dalam tayangan televisi sering digambarkan sebagai orang yang pelit, galak, menang sendiri, judes, tak tahu diri, senang makan apa saja dan hobi mendominasi. Pendeknya semua kesan buruk jadi satu deh.
Contohnya saja karakter Bu RT dalam sitkom Suami-Suami Takut Istri (yang banyak dibilang tidak mendidik). Bu RT digambarkan sebagai istri yang pelit, galak, judes, senang menyiksa suami dan memprovokasi ibu-ibu di RT untuk berbuat hal-hal tak menyenangkan seperti memfitnah tetangga atau menguasai gaji suami. Pemerannya memang sukses membawakan karakter tersebut sehingga setiap orang yang melihat pasti akan sebal.
Tak beda jauh dengan Saodah dalam Sitkom OB (Office boy) yang diperankan oleh Tika Panggabean. Saodah digambarkan sebagai bos OB yang luar biasa pelit, hobi ngutang, menyiksa dan mendikriminasi bawahan. Menggelapkan uang kantor, memalak bawahan dan sendirinya hanya tidur-tiduran sambil menunggu dibawakan nasi padang. Karakter buruk yang sempurna.
Contoh lainnya adalah iklan aki mobil dimana sang istri yang gemuk mengomeli suaminya sampai rambutnya berdiri. Semua gara-gara si suami tidak memakai oli yang disarankan. Atau iklan sebuah obat pereda nyeri yang dulunya memakai ikon dangduters Jaja Miharja. Iklan terbarunya sepasang pengantin baru beristri gemuk yang minta digendong suaminya turun dari kereta. Kesannya tak tahu diri sekali kalau badannya berat.
Kenapa ya produser di negeri tercinta jarang mengangkat tema wanita gemuk yang lembut dan baik hati. Misalnya dahulu ada figure Dewi Hughes yang senang dengan dunia anak-anak, tentunya sebelum melepas jilbab dan tersandung kasus hutang piutang. Saya yakin masih banyak wanita gemuk lain yang punya misi sama atau bahkan lebih baik. Atau seperti karakter Nona Cruz dalam serial Barney’s, seorang wanita gemuk yang punya rumah besar dengan aneka permainan yang membuatnya dicintai anak-anak. Peri-peri baik hati dalam Putri Tidur dan Cinderella buatan Disney yang semuanya gemuk dengan wajah ramah dan keibuan. Atau mengapa audisi Miss Impian yang berisi banyak wanita gemuk berprestasi tidak dilanjutkan.
Yang agak baru dan membuat saya terkesan adalah karaker Tracy Turnblad dalam drama musical Hairspray yang digambarkan sebagai gadis pendek dan gemuk yang punya percaya diri tinggi. Tracy mampu membuat dirinya menjadi Miss Hairspray bersaing dengan gadis-gadis langsing. Bahkan Tracy jadi dicintai semua orang karena dalam setting tahun 60 ia berhasil menyatukan diskriminasi antara kulit putih dan kulit hitam.
Ironis ya, padahal sebenarnya sifat-sifat manusia baik buruk atau jelek kan bukan berdasarkan bentuk tubuh. Diluar konteks kalau tubuh ideal jauh lebih sehat. Untuk produser televisi dimanapun berada, tolong dong jangan terus-terusan membuat figure wanita gemuk jadi menyebalkan. Karena sebenarnya wanita gemuk itu justru hangat, sabar dan penyayang lho…
itu yang saya sedang coba membuktikan kepada semuanya, wanita yang "big" juga bisa berprestasi , bahkan mungkin jauh lebih bisa berprestasi. bisa terlihat cantik, bersih, smart, aktif, setia dan charming. dan tentunya punya hak yang sama untuk dicintai. sekali lagi terlepas dari konteks "kesehatan" .. big is beautifull . mensyukuri apa yang ALLAH kasih,